Selasa, 11 Januari 2011

MONOLOG SUNYI

Tata Danamihardja

begitulah cara kehilangan menihilkan kesedihan
pada senyum samar lelaki yang tergolek di kamar temaram
seperti maestro yang menulis repertoar mahakarya
tak pernah tahu mengapa tragedi yang mengalir deras di ujung jarinya
diam-diam dinikmati sebagai puncak keindahan.
maka tak ada lagi pertanyaan yang menuntut jawaban
saat menatap segerombolan manusia meneteskan darah
dalam puncak gairah pemujaan kultus di karbala
sebab sesungguhnya puncak dari kesedihan
adalah tenggelam dalam kebahagiaan.

11012011


Puisi lainnya: