Sabtu, 08 Januari 2011

SUATU SORE DI PINGGIRAN KOTA

Tata Danamihardja

di balik raungan buldozer
ada isakan mengiris
ada gelegak amarah
ada timbunan dendam
dari mereka yang pasrah tergusur
demi bangsat yang punya banyak nama:
pembangunan, ketertiban, keindahan kota,
dan seribu satu nama lainnya.
tak ada yang perduli,
sebab kita tak lagi punya telinga
sebab kita tak lagi punya hati.

(tapi demi Allah, ada doa yang melesat
tinggi menembus langit ketujuh
menagih janji Tuhan tentang keadilan.)

di dekat timbunan reruntuhan
seorang bapak mengelus kepala anaknya
sambil berbisik ragu:
"percayalah nak, Tuhan itu baik.."

08012011


Puisi lainnya: